Belakangan, bersepeda bukan hanya kebutuhan untuk hidup sehat tetapi juga sudah menjadi gaya hidup. Untuk kalangan tertentu sepeda impor menjadi prestise tersendiri. Sampai-sampai harus pesan ke Inggris.
Tapi lupakanlah sepeda impor karena produk dalam negeri pun tak kalah hebat dan bagus. Sepeda lipat (sin) produk Bandung misalnya sempat viral dan Presiden Jokowi pun memesannya.
Melihat potensi tersebut Kementerian Perindustrian semakin serius mendorong pengembangan industri sepeda di tanah air agar bisa berdaya saing dan mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor.
“Kebutuhan sepeda di dalam negeri melonjak signifikan di masa pandemi Covid-19, dengan mencapai lebih dari 8-9 juta unit, baik untuk sepeda dewasa maupun anak-anak,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
"Kita melihat tren pembelian sepeda oleh masyarakat semakin besar, ini menjadi momentum yang sangat tepat bagi pabrikan untuk meraih pasar tersebut dengan menambah produksi,” paparnya.
Tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) untuk sepeda produksi industri nasional, telah mencapai 50-60 persen. Bila salah satu komponen seperti gear sepeda bisa diproduksi dari dalam negeri, akan menambah 10 persen dari TKDN. Kemenperin juga akan mendorong sektor manufaktur pendukung, seperti industri besi dan baja dapat memasok kebutuhan bahan baku bagi produsen sepeda di tanah air.
Pabrikan sepeda United bahkan selain memasok kebutuhan dalam negeri juga menyuplai untuk ekspor. Beberapa produknya diminati oleh kosumen di Jerman.
Komentar
Posting Komentar