Makna Koin dalam Dompet Roem Kono



SUATU
siang di sebuah restoran di bilangan Sudirman, Jakarta Selatan,  Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI, Roem Kono, membuka dompet untuk mencabut salah satu kartu kreditnya. Dompet penuh dengan sejumlah kartu bayar elektronik. Tidak ada lembaran uang. Satu-satunya yang terlihat hanya koin nominal 1.000 rupiah, itu pun hampir jatuh.

Keberadaan koin itu sangat menarik perhatian. Apalagi Roem Kono yang dikenal sebagai inisiator pembentukan Provinsi Gorontalo ini berusaha agar keping duit tidak sampai jatuh. Apalagi sampai jatuh ke lantai dan berbunyi.

Rupanya, politisi senior Golkar ini menyimpan koin dalam dompet memiliki makna sangat dalam. Tidak sekadar menyimpan tapi sarat dengan makna dan nilai filosofis yang memagari setiap gerak dan tingkah laku Roem Kono selama ini.

“Uang koin itu nilainya kecil tapi jangan disepelekan. Kita ini tidak ada apa-apanya kalau tidak ada rakyat kecil. Artinya kalau kita sukses pun jangan melupakan orang kecil,” kata Roem Kono.

“Kita ini sebetulnya tidak ada apa-apanya kalau kita tidak bekerja keras, tidak mengabdi, tidak berbuat baik dan ikhlas. Bila semuanya ini diakumulasikan maka jadilah energi positif. Ini yang membuat saya berada di sini, menjadi anggota DPR. Semuanya ini karena rakyat, orang kecil,” tambah Roem Kono.

Rakyat kecil, kata Roem Kono, jangan selalu dianggap kecil. Jangan juga mereka itu dianggap tidak bisa besar. Justru yang kecil-kecil seperti koin itu bisa menjadi seseorang menjadi besar. Justru yang kecil-kecil itu malah bisa menghancurkan seseorang. Jatuh. Bahkan berkalang tanah.

“Coba you lihat uang kecil itu kalau jatuh di lantai dan berbunyi kring, kring, kring bisa membuat pusing. Karena itu uang koin atau receh itu kendati kecil simpan baik-baik. Uang sen-sen itu simpan baik-baik. Untuk mengingatkan kita,” ujarnya.

Komentar