"Pingin Jadi Menantu, Tante!"

SELALU saja ada pengalaman menarik ketika anggota DPR terjun ke daerah baik itu saat reses, kunjungan kerja atau sosialisi program. Anggota DPR dari Partai Demokrat Venna Melinda menyebut sangat banyak pengalaman menarik ketika berkunjung ke dapilnya. Pengalaman yang sungguh menggelikan dan juga mengagetkan Venna justru ketika tengah menyosialisasikan program empat pilar kebangsaan kepada anak-anak setingkat sekolah menengah atas (SMA).

Cerita bermula ketika Venna yang berasal dari daerah pemilihan Jatim VI (meliputi Kab. Blitar, Kab. Kediri, Kab. Tulungagung, Kota Blitar, dan Kota Kediri) tengah berdialog dengan ratusan anak-anak SMA. Di tengah dialog–dengan penuh semangat–Venna bertanya kepada peserta yang mayoritas remaja putri tentang cita-cita mereka.

“Hai, adikku semua!”

“Hai, Tante.”

“Siapa yang mau jadi presiden?”

Tak ada jawaban. Peserta saling tengok. Venna heran.

“Siapa yang mau jadi menteri?”

Juga tak ada jawaban. Remaja putri yang hadir hanya cekikikan. Venna tambah heran.

“Siapa yang bercita-cita jadi artis?”

Tetap tak ada yang mengacungkan tangan. Venna semakin heran. Putus asa.

“Lalu cita-cita kalian mau jadi apa?”

“Maunya jadi mantu Tante!” Remaja putri berteriak serempak. Muka Venna semu merah. Tak menyangka bakal ‘dikerjain’ anak-anak SMA.

Venna memang memiliki seorang putra yang menjadi selebritas, mengikuti jejak ibunya terjun ke dunia hiburan. Verrell Bramasta demikian putra Venna yang menginjak remaja dan kini tengah menjadi idola remaja putri. Bintang sinetron dan juga model ini menjadi pembicaraan remaja dari kota hingga daerah.

“Tentu saya sangat bangga memiliki anak yang populer. Saya juga kaget ketika penggemar anak saya sampai ke daerah,” kata Venna sumringah.

Kebangaan Venna tidak sekadar tentang anaknya tetapi juga tentang kegiatannya di Omahe Venna (Rumahnya Venna). Venna justru menyebut Omahe Venna bisa dikatakan yang paling membanggakan dan sangat bersemangat setiap kali berkunjung ke dapil. Rumah singgah itu kini setiap harinya menampung sedikitnya 100 anak-anak.

“Mulanya hanya menyelenggarakan Iqra dan kursus komputer. Kini sudah semacam bimbingan belajar mulai dari Bahasa Inggris hingga Matematika,” kata Venna.

Untuk mengelola Omahe Venna, sedikitnya melibatkan 25 tenaga pendidik. “Mereka ini adalah para guru honorer. Mereka dengan terlibat di Omahe Venna mendapat tambahan pendapatan,” kata Venna.

“Biaya operasional termasuk honor pendidik saya ambil dari kantong saya sendiri,” tambah peraih 49.383 suara ini.

Omahe Venna, kata mantan artis sinetron ini, juga dilengkapi perpustakaan. Buku yang tersedia untuk kalangan anak-anak dan juga untuk ibu-ibu. “Untuk mereka umumnya buku dan majalah yang berisi tentang keterampilan dan memasak,” ujarnya.

“Jadi sebelum saya pulang ke dapil kami membeli dulu buku bekas dan baru termasuk majalah bekas. Mereka ini haus bacaan,” pungkasnya.

Komentar