Musik klasik atau instrumentalia sudah dicoba di Stasiun Depok (Lama). Aku kira sangat enak didengar dan saya malah betah duduk-duduk di stasiun.
Beberapa kali naik kereta saat jam sibuk aku malah merasakan stres berlipat-lipat. Ini karena seorang penumpang yang bergerombol dan banyak bicara (biar eksis) memutar dangdut koplo dari hanphone-nya sangat nyaring.
Gila! Satu gerbong dipaksa oleh satu orang untuk mendengarkan lagu dangdut koplo mulai dari Stasiun Tanahabang hingga Stasiun Depok Lama. Malah mungkin sampai Stasiun Besar Bogor karena aku turun di Stasiun Depok Lama.
Belakangan, aku penasaran juga dengan satu lagu yang judulnya “Berondong Tua”. Aku dengar ulang di YouTube.
ada berondong tua
tebar tebar pesona
sukanya daun muda
dia lupa usia
ada berondong tua
fangky habis gayanya
sukanya hura hura
hei ku diajak maunya
berondong berondong tua
jelalatan cari mangsa
keluar masuk lubang buaya
jadi santapan wanita wanita muda
berondong berondong tua
jelalatan cari mangsa
keluar masuk lubang buaya
jadi santapan wanita wanita muda
berondong dong dong dong dong
ada berondong tua
tebar tebar pesona
sukanya daun muda
Kesimpulan setelah memutar lagu itu: aku yang pasti bukan berondong tua dan aku sampai saat ini belum bisa menikmati dangdut koplo. Musiknya riweuh![]
Komentar
Posting Komentar